PERAN PUBLISITAS DALAM AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS BERDASARKAN FORMULA ‘PENCILS’ ANALISIS PROGRAM KAMPANYE WISATA SEJARAH BERBASIS FUN EDUCATION DI CANDI SUMBERAWAN, MALANG, JAWA TIMUR
PERAN PUBLISITAS DALAM AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS
BERDASARKAN FORMULA ‘PENCILS’
ANALISIS PROGRAM KAMPANYE WISATA SEJARAH BERBASIS FUN EDUCATION DI CANDI SUMBERAWAN,
MALANG, JAWA TIMUR
Dosen
Pengampu : Rachmat Kriyantono, Ph. D.

Disusun
Oleh:
Arrumnur Ramadhina Sasmita
155120200111041
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Perusahaan
atau organisasi harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan masyarakat di sekitarnya. Citra yang baik dan
kepercayaan masyarakat terhadap suatu perusahaan merupakan hal yang paling
penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Tanpa adanya citra yang baik, maka
kepercayaan masyarakat juga akan menurun.
Perusahaan dan organisasi merupakan satu kesatuan yang kompleks,
didalamnya terdapat berbagai elemen yang saling berkaitan satu sama lain. Dalam hal ini, public relations memiliki peran yang sangat besar dalam suatu
perusahaan atau organisasi, karena public
relations adalah fungsi manajemen untuk membangun dan menjaga citra positif
dengan cara menjalin relasi timbal balik dengan publik. Public relations
juga memiliki peran komunikasi
yang membentuk sebuah hubungan untuk menciptakan
mutual understanding antara
organisasi dengan publiknya.
Public relation
harus mampu menjalin relasi yang baik dengan publik dan juga media agar
tercipta keserasian antara publik dan kebijakan perusahaan atau organisasi.
Publisitas merupakan salah satu sarana penting untuk membentuk citra di mata
publik. Maka dari itu, media relatios
merupakan poin penting bagi public
relations untuk mendapatkan perhatian masyarakat di media, karena
publisitas berkaitan erat dengan media
relations.
Publisitas sangat diperlukan untuk membentuk citra pada
masyarakat. Candi Sumberawan merupakan salah satu
Candi yang berlokasi di Malang, Jawa Timur, Candi ini merupakan peninggalan Kerajaan Singosari
dan digunakan oleh umat Buddha
pada masa itu. Jarak Candi Sumberawan juga tidak jauh dari Candi Singosari.
Namun kebanyakan orang lebih mengenal dan lebih sering berkunjung ke Candi
Singosari daripada Candi Sumberawan. Maka dari itu, kampanye penting dilakukan
agar Candi Sumberawan lebih dikenal dan dapat menjadi salah satu destinasi
wisata sejarah di Malang yang berbasis fun
education. Dalam mencapai tujuan kampanye tersebut, fungsi public relations harus diterapkan dengan
baik, serta dibutuhkan peran publisitas sehingga kampanye tersebut dapat
dijangkau masyarakat luas.
1.2
Rumusan
Masalah
Bagaimana peran publisitas serta ruang
lingkup PR dalam kaitannya dengan program kampanye wisata sejarah berbasis fun educations di Candi Sumberawan
Malang, Jawa Timur?.
1.3
Tujuan
Untuk menjelaskan peran publisitas serta
ruang lingkup PR dalam kaitannya dengan program kampanye wisata sejarah
berbasis fun educations di Candi
Sumberawan Malang, Jawa Timur.
Serta
untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Program dan Kampanye Public
Relations.
1.4
Manfaat
Diharapkan makalah artikel ini bermafaat
untuk mengetahui peran publisitas serta ruang lingkup PR dalam kaitannya dengan
program kampanye wisata sejarah berbasis fun
educations di Candi Sumberawan Malang, Jawa Timur. Penulis menggunakan program kampanye yang dianalisis
menggunakan formula PENCILS.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Publisitas
Publisitas
adalah kegiatan publikasi yang menggunakan media massa sebagai sarana
penyebarluasan informasi.
Untuk
mencapai citra positif di masyarakat, public
relations perlu untuk melakukan publisitas. Dalam melakukan publisitas,
informasi menjadi suatu hal yang sangat penting. Karena apabila informasi yang
disampaikan tidak jelas atau ambigu, maka kemungkinan besar akan terjadi
kesalahan persepsi baik dari media ataupun khalayak. Maka dari itu public relations harus memastikan bahwa
informasi yang disampaikan jelas sehingga publik mendapat informasi yang cukup
(well-informed).
Berikut
beberapa definisi Publisitas: (Kriyantono, 2016, h. 41).
1. Segala
Informasi atau tindakan yang membawa seorang, individu menjadi dikenal publik (any information or action that brings a
person to public notice).
2. Kegiatan
perusahaan untuk melaporkan berita-berita mengenai bisnisnya (the activity of the company for reporting
it’s own business news).
3. Segala
kegiatan yang dilakukan untuk mengenalkan perusahaan dan/atau produk kepada
masyarakat melalui media massa (any
activities of introducing the company and or it’s products to large number of
people through mass media).
4. Herbert
M. Baus mendefinisikan sebagai: pesan yang direncanakan, dieksekusi &
didistribusikan melalui media tertentu untuk memenuhi kepentingan publik tanpa
membayar pada media (a message
purposefully planned, executed & distributed throught selected media to
further the particular interest of the client-individual or organization,
public-without specific payment to media).
5. Otis
Baskin, dkk mendefiniskan publisitas sebagai: istilah yang merujuk pada
publikasi berita tentang organisasi atau individu di mana untuk itu tidak perlu
membayar waktu atau space (a board term
that refers to the publivation of news about an organization or person for
which time or space was not purchased).
Publisitas
juga di definisikan sebagai “information
from an outside source that it used by the media because the information has a
news value. It is uncontrolled method of placing messages in the media because
the source does not pay the media for placement” (Cutlip, Center, dan
Broom. 1994). Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
publisitas merupakan informasi yang bukan berasal dari media massa atau bukan
hasil dari pencarian informasi oleh wartawan media massa, melainkan informasi
yang diperoleh media massa dari sumber luar karena informasi tersebut memiliki
nilai berita (news value). Publisitas
tersebut juga bersifat unpaid form atau
tidak berbayar. Akan tetapi karena sifatnya yang tidak berbayar, maka informasi
tersebut menjadi hak media massa, sumber penyampai informasi tidak dapat
mengontrol atau menentukan agar dimuat. Maka kemampuan menulis praktisi PR
diuji, seorang public relations harus
mampu menulis informasi tersebut dengan jelas dan memenuhi kaidah jurnalistik
yang mengandung 5W+1H agar informasi tersebut dapat dimuat media massa sesuai
dengan harapan, kaidah jurnalistik dalam penulisan juga dapat membangun opini
publik. Selain itu public relations
juga harus membangun media relations
yang baik karena rahasia penempatan kesuksesan publisitas adalah hubungan
kerjasama yang baik dengan mengetahui dan mengantisipasi kebutuhan media.
Publisitas
mengambil prinsip “let someone else tell
your story”, maksudnya adalah bukan anda yang menceritakan diri anda pada
orang lain, akan tetapi biarlah orang lain (media) yang meceritakan tentang
diri anda. Saat perusahaan mengirimkan informasi dalam bentuk press release, press conference, dan press tour kepada media, kemudian media
memuatnya dalam media, maka ini lah yang dimaksud “let someone else tell your story”. Saat ini publisitas banyak
digunakan praktisi public relations
agar informasi mengenai perusahaan dapat tersampaikan kepada khalayak, karena
publisitas mengandung kredibilitas tinggi dimata khalayak media. Kepercayaan
publik sangatlah penting untuk menciptakan kredibilitas.
RUANG LINGKUP PEKERJAAN PUBLIC RELATIONS
2.2
Formula ‘PENCILS’
Pekerjaan yang biasa
dilakukan public relations dapat
disingkat menjadi PENCILS, yaitu :
1. Publication &
Publicity, yaitu mengenalkan perusahaan kepada
publik. Misalnya, membuat tulisan yang disebarkan ke media, newsletter, artikel, dan lain
sebagainya.
2. Events,
mengorganisasi event atau kegiatan
sebagai upaya membentuk citra. Misalnya, PT
Gudang Garam Tbk mengadakan program ProMild music city tour ke 10 kota-kota
besar di Indonesia.
3. News,
pekerjaan seorang public relations adalah
menghasilkan produk-produk tulisan yang sifatnya menyebarkan informasi kepada
publik, seperti press release, newsletter,
berita, dan lain-lain. Karena itu, dituntut menguasai teknik-teknik menulis (public relations writting).
4. Community Involvement,
public relations mesti membuat
program-program yang ditujukan untuk menciptakan keterlibatan komunitas atau masyarakat
sekitarnya. Public relations juga
diharapkan dapat memosisikan perusahaan sebagai bagian dari komunitas.
Diharapkan akan muncul perasaan memiliki terhadap perusahaan (sense of belonging) dalam diri
komunitasnya.
5. Identity-Media,
merupakan pekerjaan public relations dalam membina hubungan dengan media
(pers). Sangat penting untuk memperoleh publisitas media. Media adalah mitra
kerja abadi public relations. Media
butuh public relations sebagai sumber
berita dan public relations butuh
media sebagai sarana penyebar informasi serta pembentuk opini publik.
6. Lobbying,
public relations sering melakukan
upaya persuasi dan negosiasi dengan berbagai pihak. Keahlian ini tampak
dibutuhkan misalnya, pada saat terjadi krisis manajemen untuk mencapai kata
sepakat di antara pihak yang bertikai.
7. Social Investment,
pekerjaan public relations untuk
membuat program-program yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan
sosial. Contoh: program public relations “TransTV
Peduli Aceh” yang memberikan bantuan dana dan pembuatan rumah bagi korban
bencana Tsunami akhir 2004 lalu. Termasuk di sini adalah program Corporate Social Rsponsibility.
PUBLIC RELATIONS DAN FUNGSINYA
2.3
Public
Relations
Public Relations
merupakan elemen penting dalam suatu perusahaan atau organisasi untuk membangun
citra positif dari perusahaan atau organisasi tersebut. Pekerjaan praktisi public relations berbeda dengan marketing, apabila marketing menkankan
pada penjualan produk (selling the
product), maka public relations
menekankan pada citra (selling the image).
Berikut
beberapa definisi public relations: (Kriyantono, 2016, h. 4).
1.John
E. Marston
“Public relations is planned, persuasive
communication designed to influence significant public” (public relations adalah kegiatan
komunikasi persuasif dan terencana yang didesain untuk memengaruhi publik yang
signifikan).
2. Frank
Jefkins
“Public
relations is a system of communication to create a good will” (public relations adalah sebuah sistem
komunikasi untuk menciptakan niat baik).
3. Tony
Greener
“Public
relations adalah presentasi positif suatu organisasi kepada keseluruhan
publiknya.”
4.
The First World Forum
of Public Relations
“Public
relations practice adalah seni dan ilmu pengetahuan mengenai proses
menganalisis trend, memprediksi konsekuensi-konsekuensinya, memberikan
konseling kepada pimpinan organisasi, dan mengimplementasikan program yang
terencana yang akan melayani kepentingan organisasi dan publik.”
5. Cultip,
Center & Broom
“Public
relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan
hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang
memengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.”
6. Grunig
& Hunt
“Public
relations adalah manajemen komunikasi antara organisasi dengan publiknya.”
Bidang public relations merupakan suatu bidang yang sangat luas dan
menyangkut hubungan dengan berbagai pihak serta bukan sekedar “personal relations” tetapi mengandalkan
strategi agar organisasi atau perusahaan disukai dan dipercaya oleh pihak-pihak
yang berhubugan dengannya. Public
relations pada dasarnya bukan hanya sekedar kegiatan komunikasi sebagaimana
yang dilakukan orang pada umunya, akan tetapi public relations melakukan komunikasi yang berhubungan dengan
hal-hal yang bersifat strategic,
yaitu mengamankan arah dan tujuan perusahaan atau organisasi agar dapat
mencapai tujuannya.
2.4 Fungsi Public Relations
Seorang
praktisi public relations dikatakan
berfungsi apabila dia mampu melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik,
berguna dalam menunjang tujuan perusahaan dan menjamin kepentingan publik.
Secara
garis besar fungsi public relations
adalah: (Kriyantono, 2016, h.21)
1.
Memelihara komunikasi
yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya (maintain good communication).
2.
Melayani kepentingan
publik dengan baik (serve public’s
interest).
3.
Memelihara perilaku dan
moralitas perusahaan dengan bain (maintain
good morals & manners).
Secara umum fungsi public relations
menurut Rex F. Harlow (1988, dalam Kasali, 2006) dalam Building Public Relations dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. PR
sebagai Method of Communication
Fungsi
ini mengandung pengertian bahwa public
relations merupakan rangkaian atau sistem kegiatan komunikasi yang khas.
2. PR
sebagai State of Being (Perwujudan)
Public relations
merupakan perwujudan kegiatan komunikasi yang dilembagakan ke dalam suatu
bentuk bagian, divisi, atau biro. Ini berarti ada orang yang memimpin lembaga
tersebut.
Sedangkan Cutlip & Center
(2006, dalam Kriyantono, 2016) dalam buku Effective
Public Relations menyebut fungsi public
relations sebagai berikut:
1. Menunjang
kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.
2. Menciptakan
komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari
perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada perusahaan.
3. Melayani
publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan perusahaan untuk kepentingan
umum.
4. Membina
hubungan secara harmonis antara perusahaan dan publik, baik internal maupun
eksternal.
Dari fungsi-fungsi tersebut
memperlihatkan bahwa public relations merupakan salah satu fungsi manajemen
modern yang bersifat melekat pada manajemen perusahaan yang bertujuan untuk
menciptakan saling pengertian (mutual
unserstanding), saling menghargai (mutual
appreciation), saling mempercayai (mutual
confidence) dan menciptakan good will
untuk memperoleh dukungan publik demi terciptanya corporate image bagi suatu organisasi ataupun perusahaan.
2.5
Analisis formula ‘PENCILS”
Berikut
adalah analisis peran praktisi public relations (PENCILS) dalam program
kampanye wisata sejarah berbasis fun
education di Candi Sumberawan Malang:
1. Publication &
Publicity
Dalam melakukan publisitas, kami akan
menulis press release mengenai eksekusi kampanye kami kemudian menggandeng
beberapa media cetak seperti Jawa Pos, Radar Malang, Malang Post dengan harapan
press release kami dapat dimuat di media tersebut.
Selain itu kami juga akan melakukan
talkshow dengan beberapa media baik radio maupun stasiun televisi seperti Batu
TV, ATV, UB TV, Malang TV, Sevenline, MFM Radio, dan Radio Tidar Sakti.
Publikasi melalui media partner seperti
EventMalang via Twitter dan Instagram, InfoMalangnet via Instagram, Kampus
Malang via Twitter, Explore Malang via Instagram. Dalam media instagram akan
dibuat challenge berupa postingan foto di kawasan wisata dengan caption yang
paling menarik dan hashtag #TwentyFiveProject #sumberawan #exploremalang
#ngalamkipa. Kemudian, bagi 10 postingan yang terbaik akan diberikan doorprise
berupa sandal spons khas Sumberawan.
2. Event
Mengorganisasi event atau kegiatan sebagai upaya membentuk citra diwujudkan dalam
rangkaian kegiatan kampanye kami, 25
project akan melakukan beberapa perubahan dan memanfaatkan area di sekitar
candi agar nampak lebih bagus dan menarik wisatawan untuk berkunjung.
Terdapat beberapa titik lokasi yang akan
kami manfaatkan atau kami ubah di antaranya :
a. pertama
adalah Gapura masuk area Candi Sumberawan. Gapura akan diganti menjadi gapura batu,
agar terlihat lebih kuno sehingga menggambarkan bahwa Candi Sumberawan tersebut
merupakan wisata sejarah, bukan wisata modern.
b.
kedua adalah lahan
hutan pinus sebelah kanan yang terlihat masih kosong. Di titik lokasi tersebut
merupakan camping area, disitu kami akan menambahkan taman bunga sehingga
terlihat lebih cantik dan asri, lalu akan kami tambahkan hammock yang
berwarna-warni sehingga dapat digunakan untuk berfoto, selain itu juga akan
ditambahkan batu refleksi di area taman bunga.
c. lahan hutan pinus yang sebelah kanan, di lahan
tersebut akan dijadika foto corner. Kami akan membuat titik lokasi tersebut
nampak menarik untuk dijadikan spot foto.
d. warung
di dalam area hutan pinus, disitu kami akan menambahkan tempat duduk agar
warung tersebut lebih ramai.
e. diarea
dekat jembatan, disitu kami akan menambah tempat duduk serta menjadikan lokasi
tersebut sebagai taman lampion dengan menambahkan lampion-lampion yang akan
digantung diantara pohon-pohon.
f. diarea hutan pinus dekat candi, di lokasi
tersebut kami akan merubahkanya menjadi taman bermain dengan menambahkan ayunan
dan jungkat jungkit untuk anak-anak, serta menambah tempat duduk dan juga batu
refleksi.
g. gapura
keluar, gapura tersebut akan direnovasi seperti gapura masuk.
3. News
Pekerjaan seorang public relations adalah menghasilkan produk-produk tulisan yang
sifatnya menyebarkan informasi kepada publik, seperti press release, newsletter, berita, dan lain-lain. Maka dari itu
kami akan menuliskan press release berkaitan
dengan program kampanye yang kami lakukan. Dengan begitu informasi mengenai
kampanye ini dapat tersampaikan kepada publik.
4. Community Involvement
Untuk
mendukung keberhasilan kampanye ini, kami berencana menggandeng atau melibatkan
beberapa komunitas, yaitu komunitas hammock dan komunitas bunga, selain itu
kami juga melibatkan masyarakat sekitar Candi Sumberawan dalam kegiatan
kampanye ini. Sehingga diharapkan akan muncul perasaan memiliki terhadap
kegiatan kampanye Candi Sumberawan (sense
of belonging) dalam diri masyarakat sekitar serta komunitas yang kami
gandeng.
5. Identity Media
Untuk merealisasikan Identitiy Media,
kami membina hubungan dengan media (pers) baik media online ataupun media
konvensional, seperti Jawa Pos, Radar Malang, Malang Post, Batu TV, ATV, UB TV,
Malang TV, Sevenline, MFM Radio, dan Radio Tidar Sakti. Karena untuk menunjang
keberhasilan kampanye ini dan menimpulkan awareness
(kesadaran) serta public attantion (perhatian
publik) maka sangat penting untuk memperoleh publisitas media.
6. Lobbying
Untuk menunjang keberhasilan program
kampanye ini, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itu kami juga
mengajukan sponsorship ke beberapa perusahaan, seperti Bank BRI, Telkom,
Pertamina, Beiersdorf, dan lain sebagainya.
7. Social Investment
Program kampanye ini bertujuan untuk
lebih mengenalkan Candi Sumberawan kepada publik sebagai destinasi wisata
sejarah berbasis fun education serta
mensejahterakan masyarakat sekitar candi, diharapkan, setelah Candi Sumberawan
tersebut dikenal luas di masyarakat, penduduk di sekitar Candi Sumberawan dapat
memanfaatkan momen tersebut untuk membuka usaha seperti warung dan lain
sebagainya.
Daftar Pustaka
Kriyantono, R. (2014). Teori public relations perspektif barat dan
lokal: Aplikasi penelitian & praktik. Jakarta: Prenada Media.
Komentar
Posting Komentar